ilustrasi gambar dari pixabay.com - ejaugsburg
Pengertian Eksositosis
Eksositosis |
Endositosis |
Hasil
eksositosis adalah mengusir molekul di luar sel. |
Endositosis
membantu membawa molekul masuk sel. |
Eksositosis
menyebabkan kerusakan vesikel. |
Endositosis
menyebabkan penciptaan vesikel. |
Ada
pelepasan enzim, hormon, protein dan glukosa untuk digunakan di bagian tubuh
lainnya. |
Proses endositosis
menerima nutrisi. |
Mereka
mungkin memiliki neurotransmitter dalam kasus sel-sel neuron. |
Sel menelan
patogen dalam tubuh dan menghancurkan mereka. |
Sel-sel
berkomunikasi dengan sistem kekebalan tubuh atau mekanisme pertahanan dari
sel atau badan dalam kasus infeksi. |
Endositosis
digunakan untuk migrasi sel dan adhesi. |
Eksositosis
membantu dalam mengeluarkan sampah dari tubuh. |
Proses ini
berfungsi sebagai reseptor sinyal. |
Hormon adrenokortikotropik (ACTH) adalah protein yang bertanggung jawab menyebabkan pelepasan kortisol dari kelenjar adrenal Anda.
Kortisol adalah steroid alami dalam tubuh Anda. Hal ini diperlukan ketika Anda stres, katakan selama ujian (stres psikologis) atau ketika Anda sakit (stres fisik). Ini adalah contoh ketika Anda membutuhkan dosis besar kortisol.
Namun, rendah, tingkat konstan kortisol diperlukan
sepanjang waktu. Karena ACTH merangsang pelepasan kortisol, ACTH dilepaskan
pada rendah konstan tingkat, (konstitutif)
DIFUSI
1) Pinositosis
Peristiwa
ini dapat terjadi bila konsentrasi protein dan ion tertentu pada medium
sekeliling sel sesuai dengan konsentrasi di dalam sel. Proses pinositosis dapat
diamati dengan mikroskop elektron.
Sel-sel
yang melakukan proses pinositosis ini antara lain sel darah putih, epitel usus,
makrofag hati, dan lain-lain. Tahapan proses pinotosis adalah sebagai berikut.
1. Molekul-molekul medium kultur mendekati membran sitoplasma.
2. Molekul-molekul mulai melekat (menempel) pada plasma, hal ini terjadi karena
adanya konsentrasi yang sesuai antara protein dan ion tertentu pada medium
sekeliling sel dengan di dalam sel.
3. Mulai terbentuk invaginasi pada membran sitoplasma.
4. Invaginasi semakin ke dalam sitoplasma.
5. Terbentuk kantong dalam sitoplasma dan saluran pinositik.
6. Kantong mulai lepas dari membran plasma dan
membentuk gelembunggelembung
kantong.
7. Gelembung-gelembung kantong mulai
mempersiapkan diri untuk
melakukan fragmentasi.
8. Gelembung pecah menjadi gelembung yang lebih
kecil.
Nah, setelah memahami pengertian difusi, selanjutnya kita akan mempeljari
lebih dalammengenai difusi, yaitu hal-hal yang dapat mempengaruhi kecepatan
difusi.
1. Ukuran Partikel, hal
yang paling utama dalam mempengaruhi kecepatan difusi adalah ukuran partikel,
semakin kecil ukuran partikel, mamaka semakin cepat pula partikelitu akan
bergerak, sehingga mengakibatkan kecepatan difusi akan semakin tinggi.
2. Ketebalan membran,
kemudian faktor yang mempengaruhi kecepatan difusi adalah ketebalan mmembran,
semakin tebal membran maka semakin lambat , semakin tipis membran maka semakin
cepat kecepatan difusi.
3. Luas area, Semakin
besar luas area, maka akan semakin cepat pula kecepatan difusi, semakin kecil
luas area maka semakin lambat kecepatannya.
4. Jarak, Semakin besar
jarak antara kedua konsentrasi, semakin lambat puola difusinya, semakin kecil
jatrak antara kedua konsentrasi, maka semakin cepat difusinya.
5. Suhu, semakin tinggi
suhu, maka partikel akan mendapatkan energi untuk bergerak dengan lebih cepat,
dan kecepatan difusiakan semakin tinggi.
OSMOSIS
Nah, setelah kita mengetahui mengenai pengertian osmosis, berikut ini
adalah beberapa hal yang mempengaruhi osmosis
1. Ukuran molekul, ukuran
molekul yang meresap sangat mempengaruhi proses osmosis, molekul yang lebih
kecil daripada garis pusat lubang membran akan meresap dengan lebih mudah.
2. Kelarutan lipid,
molekul yang mempu yai kelarutan yang tinggi meresap lebih cepat daripada
molekul kelarutan yang sangat rendah seperti lipid.
3. Luas permukaan, luas
permukaan membran dapat mempengaruhi kadar resapan menjadi lebih cepat jika
luas permukaan membran yang disediakan untuk resapan adalah lebih besar.
4. Ketebalan membran,
kadar sesapan sesuatu molekul akan lebih cepat jika melalui suatu membran yang
tipis, begitupun sebaliknya, jika molekul melewati membran yang tebal maka
kadar resapan akan semakin melambat.
5. Suhu, sama dengan
proses difusi, osmosis juga dipengaruhi oleh suhu, hal ini dikarenakan
pergerakan molekul sangat dipengaruhi oleh suhu, kadar resapan akan menjadi
lebih cepat jika suhunya tinggi. Begitupun sebaliknya kadar resapan akan
melambat jika suhunya rendah.
Terdapat dua cairan yaitu sirup dan air. Sirup
memiliki tingkat kekentalan yang tinggi sehingga konsentrasinya juga tinggi.
Maka sirup akan bergerak menuju air yang konsentrasinya lebih rendah dan
menghasilkan campuran homogen dengan konsentrasi yang sama.
Kecepatan difusi berbeda-beda antara satu dengan yang
lain karena dipengaruhi oleh faktor-faktor berikut :
1. Ukuran Partikel,
semakin besar ukuran partikel, maka semakin lambat gerakan dari partikel itu
sendiri, begitu juga sebaliknya.
2. Ketebalan Membran,
semakin tebal membran maka kecepatan difusi akan semakin lambat, begitu juga
sebaliknya.
3. Jarak, semakin besar
perbedaan dua konsentrasinya, maka kecepatannya akan semakin lambat, begitu
juga sebaliknya.
4. Suhu, Semakin tinggi
suhunya maka kecepatan difusi akan semakin bertambah, begitu juga sebaliknya.
5. Luas, semkain luas
areanya maka semakin cepat proses difusi itu.
Nah itu tadi
pengertian dari Difusi, bagaimana kalau Difusi sel? Didalam pelajaran biologi
kita juga mengenal yang namanya difusi sel, artinya yaitu perpindahan zat-zat
masuk dan keluar sel. Difusi sel berbeda dengan difusi pada sirup dan air tadi.
Difusi pada
membran sel terjadi melalui 3 mekanisme yaitu
1. Difusi sederhana,
terjadi akibat molekul-molekul yang berpindah melalui membran larut didalam
lemak.
2. Difusi melalui saluran
yang terbentuk oleh protein transmembran
3. Difusi difasilitasi,
prosesnya menggunakan protein transporter atau pengangkut untuk bisa menembus
membran.
OSMOSIS
Pada gambar diatas terdapat gula dan air. Terlihat
bahwa yang bergerak atau berpindah melalui membran semi permeabel adalah
airsebagai pelarut, bukan molekul gula yang ada didalamnya.
Ada 3 macam bentuk Osmosis yaitu :
1. Hipotonik, adalah
keadaan dimana konsentrasi air diluar sel lebih besar dari pada yang ada
didalam sel. Contohnya yaitu bila sel darah merah dimasukkan kedalam air, maka
sel darah merah akan pecah (plasmolisis/hemolisis)
2. Isotonik, adalah keadaan
dimana konsentrasi air didalam sel sama dengan yang ada diluar sel, sehingga
tidak terjadi gerakan apa-apa.
3. Hipertonik, adalah keadaan dimana konsentrasi diluar sel lebih kecil dari pada yang ada didalam sel. Contohnya yaitu ketika sel darah merah dimasukkan kedalam air laut, maka isi dari sel darah merah akan diserap keluar yang mengakibatkan sel darah merah itu mengerut. Hal tersebut terjadi karena konsentrasi didalam sel darah merah lebih tinggi dari pada konsentrasi air laut.