Pengertian Eksositosis, Difusi, Dan Osmosis Berserta Ciri-Cirinya

Proses eksositosis mengeluarkan molekul-molekul yang tidak dapat melewati membran sel karena terlalu besar. Pengeluaran ini dilakukan dengan penggabun

ilustrasi gambar dari pixabay.com - ejaugsburg

Pengertian Eksositosis 

Proses eksositosis mengeluarkan molekul-molekul yang tidak dapat melewati membran sel karena terlalu besar. Pengeluaran ini dilakukan dengan penggabungan membran vesikel yang berisi molekul dan membran plasma. 

Vesikel adalah kantung-kantung kecil yang tertutup membran, vesikel-vesikel ini dapat melingkupi molekul dan menelannya. Vesikel ini kemudian pergi menuju membran sel dan menempel ke membran sel. Setelah itu, membran vesikel menyatu dengan membran sel, molekul yang sebelumnya terdapat di dalam vesikel kemudian tumpah ke luar sel. 

Jadi, proses endositosis dan eksositosis adalah kebalikan dari satu sama lain, keduanya merupakan mekanisme yang sangat penting.

Eksositosis

Endositosis

Hasil eksositosis adalah mengusir molekul di luar sel.

Endositosis membantu membawa molekul masuk sel.

Eksositosis menyebabkan kerusakan vesikel.

Endositosis menyebabkan penciptaan vesikel.

Ada pelepasan enzim, hormon, protein dan glukosa untuk digunakan di bagian tubuh lainnya.

Proses endositosis menerima nutrisi.

Mereka mungkin memiliki neurotransmitter dalam kasus sel-sel neuron.

Sel menelan patogen dalam tubuh dan menghancurkan mereka.

Sel-sel berkomunikasi dengan sistem kekebalan tubuh atau mekanisme pertahanan dari sel atau badan dalam kasus infeksi.

Endositosis digunakan untuk migrasi sel dan adhesi.

Eksositosis membantu dalam mengeluarkan sampah dari tubuh.

Proses ini berfungsi sebagai reseptor sinyal.

 

Hormon adrenokortikotropik (ACTH) adalah protein yang bertanggung jawab menyebabkan pelepasan kortisol dari kelenjar adrenal Anda. 

Kortisol adalah steroid alami dalam tubuh Anda. Hal ini diperlukan ketika Anda stres, katakan selama ujian (stres psikologis) atau ketika Anda sakit (stres fisik). Ini adalah contoh ketika Anda membutuhkan dosis besar kortisol. 

Namun, rendah, tingkat konstan kortisol diperlukan sepanjang waktu. Karena ACTH merangsang pelepasan kortisol, ACTH dilepaskan pada rendah konstan tingkat, (konstitutif)



DIFUSI

1) Pinositosis
Peristiwa ini dapat terjadi bila konsentrasi protein dan ion tertentu pada medium sekeliling sel sesuai dengan konsentrasi di dalam sel. Proses pinositosis dapat diamati dengan mikroskop elektron.


       Sel-sel yang melakukan proses pinositosis ini antara lain sel darah putih, epitel usus, makrofag hati, dan lain-lain. Tahapan proses pinotosis adalah sebagai berikut.

1. Molekul-molekul medium kultur mendekati membran sitoplasma.
2. Molekul-molekul mulai melekat (menempel) pada plasma, hal ini terjadi karena adanya konsentrasi yang sesuai antara protein dan ion tertentu pada medium sekeliling sel dengan di dalam sel.
3. Mulai terbentuk invaginasi pada membran sitoplasma.
4. Invaginasi semakin ke dalam sitoplasma.
5. Terbentuk kantong dalam sitoplasma dan saluran pinositik.
6. Kantong mulai lepas dari membran plasma dan membentuk gelembunggelembung
kantong.
7. Gelembung-gelembung kantong mulai mempersiapkan diri untuk
melakukan fragmentasi.
8. Gelembung pecah menjadi gelembung yang lebih kecil.

Nah, setelah memahami pengertian difusi, selanjutnya kita akan mempeljari lebih dalammengenai difusi, yaitu hal-hal yang dapat mempengaruhi kecepatan difusi.

1.     Ukuran Partikel, hal yang paling utama dalam mempengaruhi kecepatan difusi adalah ukuran partikel, semakin kecil ukuran partikel, mamaka semakin  cepat pula partikelitu akan bergerak, sehingga mengakibatkan kecepatan difusi akan semakin tinggi.

2.     Ketebalan membran, kemudian faktor yang mempengaruhi kecepatan difusi adalah ketebalan mmembran, semakin tebal membran maka semakin lambat , semakin tipis membran maka semakin cepat kecepatan difusi.

3.     Luas area, Semakin besar luas area, maka akan semakin cepat pula kecepatan difusi, semakin kecil luas area maka semakin lambat kecepatannya.

4.     Jarak, Semakin besar jarak antara kedua konsentrasi, semakin lambat puola difusinya, semakin kecil jatrak antara kedua konsentrasi, maka semakin cepat difusinya.

5.     Suhu, semakin tinggi suhu, maka partikel akan mendapatkan energi untuk bergerak dengan lebih cepat, dan kecepatan difusiakan semakin tinggi.

 

OSMOSIS

Nah, setelah kita mengetahui mengenai pengertian osmosis, berikut ini adalah beberapa hal yang mempengaruhi osmosis

1.  Ukuran molekul, ukuran molekul yang meresap sangat mempengaruhi proses osmosis, molekul yang lebih kecil daripada garis pusat lubang membran akan meresap dengan lebih mudah.

2.  Kelarutan lipid, molekul yang mempu yai kelarutan yang tinggi meresap lebih cepat daripada molekul kelarutan yang sangat rendah seperti lipid.

3.     Luas permukaan, luas permukaan membran dapat mempengaruhi kadar resapan menjadi lebih cepat jika luas permukaan membran yang disediakan untuk resapan adalah lebih besar.

4.     Ketebalan membran, kadar sesapan sesuatu molekul akan lebih cepat jika melalui suatu membran yang tipis, begitupun sebaliknya, jika molekul melewati membran yang tebal maka kadar resapan akan semakin melambat.

5.     Suhu, sama dengan proses difusi, osmosis juga dipengaruhi oleh suhu, hal ini dikarenakan pergerakan molekul sangat dipengaruhi oleh suhu, kadar resapan akan menjadi lebih cepat jika suhunya tinggi. Begitupun sebaliknya kadar resapan akan melambat jika suhunya rendah.

Terdapat dua cairan yaitu sirup dan air. Sirup memiliki tingkat kekentalan yang tinggi sehingga konsentrasinya juga tinggi. Maka sirup akan bergerak menuju air yang konsentrasinya lebih rendah dan menghasilkan campuran homogen dengan konsentrasi yang sama.

Kecepatan difusi berbeda-beda antara satu dengan yang lain karena dipengaruhi oleh faktor-faktor berikut :

1.  Ukuran Partikel, semakin besar ukuran partikel, maka semakin lambat gerakan dari partikel itu sendiri, begitu juga sebaliknya.

2. Ketebalan Membran, semakin tebal membran maka kecepatan difusi akan semakin lambat, begitu juga sebaliknya.

3.  Jarak, semakin besar perbedaan dua konsentrasinya, maka kecepatannya akan semakin lambat, begitu juga sebaliknya.

4.    Suhu, Semakin tinggi suhunya maka kecepatan difusi akan semakin bertambah, begitu juga sebaliknya.

5.    Luas, semkain luas areanya maka semakin cepat proses difusi itu.

 

Nah itu tadi pengertian dari Difusi, bagaimana kalau Difusi sel? Didalam pelajaran biologi kita juga mengenal yang namanya difusi sel, artinya yaitu perpindahan zat-zat masuk dan keluar sel. Difusi sel berbeda dengan difusi pada sirup dan air tadi.

Difusi pada membran sel terjadi melalui 3 mekanisme yaitu

1. Difusi sederhana, terjadi akibat molekul-molekul yang berpindah melalui membran larut didalam lemak.

2.    Difusi melalui saluran yang terbentuk oleh protein transmembran

3.  Difusi difasilitasi, prosesnya menggunakan protein transporter atau pengangkut untuk bisa menembus membran.

 

OSMOSIS

Pada gambar diatas terdapat gula dan air. Terlihat bahwa yang bergerak atau berpindah melalui membran semi permeabel adalah airsebagai pelarut, bukan molekul gula yang ada didalamnya.

Ada 3 macam bentuk Osmosis yaitu :

1.    Hipotonik, adalah keadaan dimana konsentrasi air diluar sel lebih besar dari pada yang ada didalam sel. Contohnya yaitu bila sel darah merah dimasukkan kedalam air, maka sel darah merah akan pecah (plasmolisis/hemolisis)

2.    Isotonik, adalah keadaan dimana konsentrasi air didalam sel sama dengan yang ada diluar sel, sehingga tidak terjadi gerakan apa-apa.

3.  Hipertonik, adalah keadaan dimana konsentrasi diluar sel lebih kecil dari pada yang ada didalam sel. Contohnya yaitu ketika sel darah merah dimasukkan kedalam air laut, maka isi dari sel darah merah akan diserap keluar yang mengakibatkan sel darah merah itu mengerut. Hal tersebut terjadi karena konsentrasi didalam sel darah merah lebih tinggi dari pada konsentrasi air laut.

 

 

 

 

 


Mahasiswa S1 Sains Kimia

Post a Comment