Kimia Organik: Penamaan Senyawa Alkohol, Eter, dan Epoksida Lengkap | Metanaweb

Senyawa Alkohol memiliki rumus strukutr (R-OH) dan Eter (R-O-R') begitu juga erat dengan kehidpuan manusia sehari-hari.

Kimia Organik: Penamaan Senyawa Alkohol, Eter, dan Epoksida - Metanaweb

Senyawa Alkohol memiliki rumus strukutr (R-OH)  dan Eter (R-O-R') begitu juga erat dengan kehidpuan manusia sehari-hari. Sehingga orang awam pun bisa memahami istilah dietil eter dengan bentuk senyawa C2H5-O-C2H5 sering digunakan sebagai pematirasa atau obat anastesi. Etanol dengan bentuk struktunya C2H5-OH sering digunakan sebagai pembunuh kuman. 

Ada juga Metanol (CH3-OH) komponen utaman dalam spirtus, digunakan sebaga bahan bakar dan pelarut. Dalam laboratorium dan industri, semua senyawa ini dugnakan sebagai pelarut dan reagenda. Pada kesempatan kali ini akan membahas bentuk alkohol, eter dan eposida. Juga akan disinggung juga bentuk struktur fenol dan analog dari alkohol dan eter.

Senyawa Etnaol, Fenol dan Dietil Eter - Metanaweb

ALKOHOL DAN ETER

Bentuk rumus molekul alkohol dan eter sama-sama CnH2nO. Kedua macam senyawa ini mempunyai ikatan yang mirip air. Dalam ketiga kasus, oksigen berada dalam keadaan hibdrida sp3. Dimana 2 orbital sp3 dari atom terikat dengan atom lain, dan dua orbital sp3 lainya terisi masing-masing dengan sepasang elektron.

Bentuk Rumus Struktur Air, Alkohol, dan Eter -Metanaweb

Alkohol dan eter memiliki ikatan polar. Dalam ketiga tipe senyawa ini, oksigen mengemban muatan negatif parsial. Momen dipol-dipol senyawa ini menunjukan berkurangnya polar pada deret air, R-OH dan R-O-R'.

Eter dapat terbentuk rantai terbuaka maupun siklik. Besarnya ukuran cincin eter terdapat lima anggota atau lebih, maka sifat eter itu mirip eter rantai alifatik penaamanya. Sedangkan Epoksida mengandung cincin eter beranggota tiga. Epoksida lebih reaktif daripada eter lainya. Misalnya senyawa etilena oksida.

Bentuk Struktur Etilnea Oksida - Metanaweb


Jika dilihat dari bentuk strukturnya, senyawa Etilena Oksida memiliki rumus molekul yang sama dengan alkohol dan eter yaitu CnH2nO. Bedanya dengan Epoksida, dilihat dari atom yang mengikat dengan oksigen. Jika alkohol atom C mengikat atom O, gugus eter diapit ditengah-tengah dan epoksida berada ditengah-tengah dengan satu ikatan rangkap terikat dengan atom C yang berbeda.

SIFAT FISIS ALKOHOL DAN ETER

A. Titik didih alkohol dan eter

Molekul alkohol dapat berikatan ikatan hidrogen antara molekulnya , maka titik didih dari alkohol cenderung lebih tinggi daripada titik didih alkosi alkana atau eter. Hal ini disebabkan oleh ikatan hidrogen O-H dari alkohol, sedangkan dari eter hanya mempunyai ikatan dipol-dipol, ikatan vaan der waal. Agar lebih memudahkannya silakan dilihat gambar dibawah ini

Bentuk Metanol dan Dietil Eter - Metanaweb

Semakin panjang rantai lurus, maka semakin tinggi pula titik didih yang dihasilkan. Jika berbentuk cabang bentuk strukturnya maka titik didih semakin menurun. Begitu pula dengan struktur dari alkohol dan eter.

B. Kelarutan dalam air

Struktur akohol memiliki massa yang relatif rendah ketika larut dalam air, sedangkan alkoksi alkana tidak akan larut dalam air. Kelarutan ini berlangsung dikarenakan adanya ikatan hidrogen antara alkohol dan air.

Eter tak dapat membentuk ikatan hidrogen antara molekulnya dikarenakan tidak adanya ikatan yang pas untuk berikatan dengan oksigen, Tetapi eter dapat membentuk hidrogen dengan air, alkohol dan fenol. Karena ikatan antara H2O inilah maka kelarutan senyawa dietil eter dan 1-butanol sekiranya sama (jika dilarutakan di dalam air).

TATA NAMA SENYAWA ALKOHOL DAN ETER

A. IUPAC ALKOHOL

Penamaan IUPAC Alkohol diambil dari induknya dengan rantai terpanjang sebagai penamaan akhiranya -ol, tetapi diberi penomeran agar memudahkan  dalam menentukan jumlah atom C.

Contoh senyawa Alkohol - Metanaweb

Jika terdapat dua gugus hidroksil, ditambahkan kata di, -tri, -tetra, dan -penta. Sebelum akhiran -ol. Dengan catatan akhiran -a pada nama alkana induknya tetap. Misalnya 2,3-pentanadiol dan 2,3,4-heksanatriol

Tata nama IUPAC Alkohol - Metanaweb

SOAL PENAMAAN ALKOHOL ( Sumber Kimia Organik 1 Fesseden dan Fesseden )

  1. (CH3)2CHCH(OH)CH(CH3)2
  1. (CH3)2C(OH)C(OH)(CH3)2

Petunjuk menjawab soal:
1. Buat terlebih dahulu bentuk struktur senyawanya dan tentukan jumlah atom terpanjang.
2. Buat penomeranya berdasarkan letak gugus -OH terdekat, kemudian buatlah bentuk kotak seperti di atas.
3. Jika terdapat gugus alkil, penamaanya dituis terlebih dahulu gugus alkil sesuai abjad > jumlah atom C terpanjang ditambahkan kata -ol.
4. Jika terdapat gugus alkohol lebih dari satau, penamaanya awalanya tetap menggunakan alkana ditambahkan dengan -di, -tri, -tetra, dan -penta. Diakhiri dengan kata -ol. Bisa dilihat seperti contoh di atas.

Sering juga gugus hidroksil dijumpai mengandung gugus fungsional lain. Aturan sistem IUPAC, penomeran dan akhiran dalam nama senyawa fungsional ditentukan oleh prioritas fungsional.


-NO2 < -X < C-O-R < Alkana < Alkuna < Alkena < Alkohol < Keton < Aldehid < -CN < -COO atau Ester < -COOH 

Jika terdapat gugus fungsional seperti diatas, maka harus sesuai dengan prioritas penamaanya terlebih dahulu. Misalnya jika ada gugus alkena dan alkohol, maka penamaan alkena ditulis terlebih dahulu baru alkohol. 

B. Penaamaan Trivial

Istilah Trivial bisa disebut juga nama dagang. Penamaanya memiliki arti yang sama, akan tetapi beda nama senyawanya. Misalnya senyawa CH3OH IUPACnya Metanol sedangkan untuk penamaan Trivialnya Metil Alkohol.

Biasanya dalam penamaanya diawali dengan jumlah gugus alkil atau lainya setelah itu ditambahkan kata ''Alkohol'' tidak menggunakan garis sebagai jarak. 

Contoh:

  1. CH3OH = Metil Alkohol
  2. C2H5OH = Etil Alkohol
  3. C3H7OH = Propil Alkohol
  4. C4H9OH = Butil Alkohol
  5. C5H11OH = Pentil/amil Alkohol, dan lainya

C. Pengelompokan Alkohol

Pastinya tau bahwa bentuk alkohol ada primer, sekunder dan tersier. Bentuk ini menandakan jumlah atom C mengikat gugus fungsional mulai dari satu hingga 3. 




Alkohol Primer - Metanaweb

Alkohol primer (p) biasanya hanya mengikat satu gugus saja dan memiliki bentuk alifatik. Jumlah hidrogen yang di ikat dari alkohol primer sebanyak dua, bisa dilihat seperti gambar di atas. 

Tips cepatnya, bentuk atom C yang mengikat -OH biasanya CH2.

Alkohol Sekunder - Metanaweb

Alkohol Sekunder (s) hanya mengikat 2 gugus saja dan memiliki bentuk bercabang sebanyak satu. Jumlah hidrogen yang di ikat dari alkohol sekunder sebanyak satu, bisa dilihat seperti gambar di atas. 

Tips cepatnya, bentuk Atom C yang mengikat -OH biasanya CH.

Alkohol Tersier - Metanaweb


Alkohol Tersier (t) hanya mengikat 3 gugus saja dan memiliki bentuk bercabang sebanyak 2. Jumlah hidrogennya habis, bisa dilihat seperti gambar diatas. 

Tips cepatnya, bentuk Atom C yang mengikat -OH biasanya C.

D. ETER

Eter rantai alifatik hampir semuanya diberi nama dengan nama Trivial sebagai eter alkil. 

Penamaan Rantai Alifatik Eter - Metanaweb


Jika terdapat gugus alkil yang tidak sama pada sisi kiri maupun kanan seperti di atas, maka penamaanya menggunakan konsep Alkoksi Alkana. Sedangkan, bila terdapat dua gugus fungsional yang berbeda maka menggunakan prioritas. Penamaan dari eter di ganti dengan kata jumlah atom C yang dikat + ''-oksi''. Misalnya 3-Etoksi-2-Propanol.

Penamaan 2 gugus fungsional dan 2 gugus alkil
pada senyawa Eter - Metanaweb


SOAL PENAMAAN SENYAWA ETER

  1. (CH3)2CHOCH3
  1. CH3OCH2CH3

Petunjuk Menjawab Soal

1. Buatlah terlebih dahulu bentuk struktur kerangka dari senyawa di atas.

2. Pastikan Letak gugus Eter berada di tengah dan cari jumlah gugus Alkil terbanyak pada sisi kanan atau kiri.

3. Gugus Alkil terbanyak menjadi nama akhiran, sedangkan gugus alkil sedikit digunakan sebagai penulisaan awal, bisa dilihat seperti contoh di atas.

4. Gunakan kata met, et, pr, dan but sebagai nama awalan ditambahkan kata ''oksi''.

5. Nama Akhiran menggunakan kata Alkana, Misalnya jika gugus Alkil terbanyak ada 3 berarti nama akhiranya adalah Propana.


Pembahasan

1. 

Jawaban Soal no 1 Penamaan Senyawa Eter - Metanaweb

Bisa dilihat jumlah gugus alkil terbanyak ada disebelah kiri dan kanan yang sedikit. Maka, jumlah atom C terbanyak pada sebelah kana sebagai nama akhiran berupa Propana dan letak gugus Eter berada pada nomer 2 di ikuti dengan gugus alkil sedikit. Maka penamaanya adalah 2-Metoksi Propana 

2.
Jawaban no 1 Penamaan Senyawa Eter - Metanaweb

Dilihat dari gugus alkil terbanyak pada sebelah kanan berwarna biru dengan jumlah atom C sebanyak dua dan sebelah kiri sebanyak satu. Dengan Demikian garis berwarna biru menjadi nama akhiranya alkana berupa etana dan garis berewarna kuning bernama metoksi. Adapun nama lainya berupa metil eter  etil.

Perlu diketahui, bahwa penamaan senyawa epoksida sama seperti dengan Eter. Hanya saja, dalam penamaanya ditambahkan kata -ena pada penamaan depanya

Mahasiswa S1 Sains Kimia

Post a Comment