PENULIS : Dimas Rizqi Fajar
Revolusi
Industri 4.0 merupakan kemajuan teknologi baru yang mengintegrasikan dunia
fisik, digital dan biologis, dimana terdapat perubahan cara hidup kerja manusia
secara fundamental. Dengan perkembangan teknologi yang semakin berkembang pesat
yang mengalami terobosan semua disiplin ilmu, diantaranya dibidang artificiall
intellegent, teknologi nano,bioteknologi, teknologi yang berbasis internet
berdampak terhadap kehidupan manusia, sehingga memberikan dampak pertumbuhan
ekonomi semakin meningkat (Kewirausahaan and Kemandirian, 2018)
Di
Era Revolusi industri 4.0 semakin lebih maju dengan pemikiran lebih luar pada bidang industri. Era revolusi
industry yang terjadi di Indonesia sudah mengalami banyak kemajuan teknologi
pada era ini. Contohnya, Pengembangan E-Elearning dengan melibatkan teknologi
berguna memberikan kemudahan dalam pembelajaran secara online . Era revolusi
industry 4.0 juga diharapkan dapat meningkatkan lulusan ahli bidang sains,
terutama bidang kimia. Kemajuan dibidang kimia hingga saat ini mengalami
kemajuan begitu pesat hingga saat ini. Penggabungan teknologi dan ilmu kimia
menghasilkann alat tes DNA dengan memilih bahan yang tepat untuk membuat alat
elektronik.
Lalu
bagaimana mendukung era revolusi industry 4.0? hingga saat ini teknologi
terbaru sudah memasuki Indonesia. Akan tetapi, tidak semua teknologi baru
didukung sepenuhnya oleh pemerintah. Kurangya minat dan biaya menjadi salah
satu factor lambatnya pembaharuan teknologi terbaru. Tidak hanya itu,
permasalahan utamanya adalah kualitas SDM kita. Ini juga yang menyebabkan
kurangnya minat siswa dalam mempelajari pelajaran kimia.
Indonesia diperkirakan mencapai Generasi Muda Unggul menuju Indonesia Emas tahun 2045. Menurut data Badan Pusat Statistik, indeks Negara indonesia saat ini memiliki sebanyak 883.866 Rb penduduknya adalah anak yang berada dibawah umur 18 tahun. Mendukung era revolusi industry 4.0 saat ini dengan mengembangkan pembelajaran berbasis E-Learning.
PEMBAHASAN
Pandemi
Covid-19 membuat keadaaan pembelajaran harus dilakukan secara daring. Tahun
2022 tepatnya bulan febuari dilaksanakanya Pembelajaran Tatap Muka Terbatas
(PTMP) berlangsung selama 3-6 bulan.
Minat
belajar kimia harus ditingkatkan pendekatanya antara pengajar dengan siswa.
Metode pembelajarannya bisa dilakukan melalui praktikum secara intens agar
dapat mengetahui reaksi yang terjadi. Di Era revolusi industry 4.0 dapat menggunakan
E-Learning berbasis website.
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Universitas Negeri Semarang, indeks pencapaian
pembelajaran pada tahun 2021 dan 2022 mengalami penurunan minat belajar kimia
semenjak pandemic. Kurangya inovasi, penemuan teknologi dan difusi teknologi
mutakhir dan akses internet terbatas membuat penurunan minat belajar kimia tiap
bulannya (Harefa and Indonesia, 2021). Data ini menunjukan bahwa proses
pembelajaran menggunakan teknologi di Indonesia masih sangat kurang. Hal ini
disebabkan kurangnya pemerintah belum maksimal dalam memberikan sosialisasi
teknologi di Indonesia, baik ketebasaanya smartphone guna melaksanakan
aktivitas pembelajaran secara daring.
Setidaknya
jumlah tingkat peminatan bidang kimia lebih banyak dibandingkan dengan fisika.
Biasanya, ahli kimia dianggap tidak berprospek, banyak praktikum atau tidak
dapat menghasilkan gaji yang besar dibandingkan dengan profesi lainya. Oleh
karena itu, sebaiknya mempelajari ilmu kimia guna menghasilkan generasi emas
Indonesia pada tahun 2045.
Bentuk
strategi pemerintah guna menghasilkan meningkatkan minat belajar kimia di Indonesia,
harus dibuat rancangan structural yang lebih tersuktur sehingga nantinya pada
tahun 2045 menghasilkan ahli kimia kompeten sesuai dengan bidangya. Upaya
mewujudkan Indonesia emas 2045 dengan menerapkan pembelajaran kimia berbasis
praktikum dengan molekul model set molecular kit alat peraga sekolah riset
mengajar struktur kimia.
Semenjak diberlakukan Pembelajaran Tatap Muka Terbatas proses pembelajaran sudah dilaksanakan secara luring sebagian, ini berguna memaksimalkan materi kimia.
Penggunaan
aplikasi chemsketch dan marvinsketch sebagai bentuk strategi guna meningkatkan
kualitas pembelajaran di Indonesia, untuk mendukung menuju generasi emas 2045
dibutuhkan teknologi merata di setiap daerah. Peranan chemsketsh dan marvin
untuk menampilkan objek secara 3D atau menggunakan model set moleculer. Dengan
begini minat belajar kimia akan terus mengalami kenaikan yang lebih baik
dibandingkan pada saat pandemic.
KESIMPULAN
Semenjak era pandemik minat mahasiswa belajar kimia mengalami penurunan semenjak pembelajaran secara daring, ini menyebabkan kejenuhan mahasiswa dalam mempelajari kimia kurang diminati. Pemerintah sudah memberlakukan Pembelajaran Tatap Muka Penuh (PTMP) dilaksanakan 3-6 bulan. Revolusi industri 4.0 berbasis digital dalam pembelajaran kimia guna menarik minat belajar kimia dengan upaya menghasilkan generasi emas Indonesia 2045 sesuai dengan visi dan misi Negara Kesatuan Indonesia Republik Indonesia (NKRI) terutama pada bidang kimia. Pembelajaran kimia bisa dilakukan secara praktikum atau model structure molekul dan memanfaatkan teknologi chemsketch ataupun marvin secara mandiri.
SARAN
Tentunya terhadap penulis sudah menyari jika dalam penyusun essai di atas masih banyak ada kesalahan serta jauh dari kata sempurna. Adapun nantinya penulis akan segera melakukan perbaikan susunan essai itu dengan mengunakan pedoman dari beberapa sumber dan kriti yang bisa membangun dari pembaca
DAFTAR PUSTAKA
Harefa, N. and
Indonesia, U.K. (2021) ‘Tren Minat Belajar Kimia Mahasiswa Terhadap
Pembelajaran Online Selama Pandemi Covid-19’, (June).
Kewirausahaan, P. and Kemandirian, D. (2018) ‘JURNAL NUSAMBA
VOL. 3 NO.2 Oktober 2018’, 3(2), pp. 1–8. doi:10.29407/nusamba.v3i2.12142.