MENINGKATKAN MINAT BELAJAR MAHASISWA KIMIA PADA ERA REVOLUSI INDUSTRI 4.0 SEBAGAI UPAYA MENGHASILKAN GENERASI EMAS INDONESIA 2045

 

Gambar oleh Steve Buissinne dari Pixabay

PENDAHULUAN

Revolusi Industri 4.0 merupakan kemajuan teknologi baru yang mengintegrasikan dunia fisik, digital dan biologis, dimana terdapat perubahan cara hidup kerja manusia secara fundamental. Dengan perkembangan teknologi yang semakin berkembang pesat yang mengalami terobosan semua disiplin ilmu, diantaranya dibidang artificiall intellegent, teknologi nano,bioteknologi, teknologi yang berbasis internet berdampak terhadap kehidupan manusia, sehingga memberikan dampak pertumbuhan ekonomi semakin meningkat (Kewirausahaan and Kemandirian, 2018)

Di Era Revolusi industri 4.0 semakin lebih maju dengan pemikiran  lebih luar pada bidang industri. Era revolusi industry yang terjadi di Indonesia sudah mengalami banyak kemajuan teknologi pada era ini. Contohnya, Pengembangan E-Elearning dengan melibatkan teknologi berguna memberikan kemudahan dalam pembelajaran secara online . Era revolusi industry 4.0 juga diharapkan dapat meningkatkan lulusan ahli bidang sains, terutama bidang kimia. Kemajuan dibidang kimia hingga saat ini mengalami kemajuan begitu pesat hingga saat ini. Penggabungan teknologi dan ilmu kimia menghasilkann alat tes DNA dengan memilih bahan yang tepat untuk membuat alat elektronik.

Gambar oleh Colin Behrens dari Pixabay

Lalu bagaimana mendukung era revolusi industry 4.0? hingga saat ini teknologi terbaru sudah memasuki Indonesia. Akan tetapi, tidak semua teknologi baru didukung sepenuhnya oleh pemerintah. Kurangya minat dan biaya menjadi salah satu factor lambatnya pembaharuan teknologi terbaru. Tidak hanya itu, permasalahan utamanya adalah kualitas SDM kita. Ini juga yang menyebabkan kurangnya minat siswa dalam mempelajari pelajaran kimia.

Indonesia diperkirakan mencapai Generasi Muda Unggul menuju Indonesia Emas tahun 2045. Menurut data Badan Pusat Statistik, indeks Negara indonesia saat ini memiliki sebanyak 883.866 Rb penduduknya adalah anak yang berada dibawah umur 18 tahun. Mendukung era revolusi industry 4.0 saat ini dengan mengembangkan pembelajaran berbasis E-Learning.

PEMBAHASAN

Pandemi Covid-19 membuat keadaaan pembelajaran harus dilakukan secara daring. Tahun 2022 tepatnya bulan febuari dilaksanakanya Pembelajaran Tatap Muka Terbatas (PTMP) berlangsung selama 3-6 bulan.

Minat belajar kimia harus ditingkatkan pendekatanya antara pengajar dengan siswa. Metode pembelajarannya bisa dilakukan melalui praktikum secara intens agar dapat mengetahui reaksi yang terjadi. Di Era revolusi industry 4.0 dapat menggunakan E-Learning berbasis website.

Gambar oleh StartupStockPhotos dari Pixabay

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Universitas Negeri Semarang, ndeks pencapaian pembelajaran pada tahun 2021 dan 2022 mengalami penurunan minat belajar kimia semenjak pandemic. Kurangya inovasi, penemuan teknologi dan difusi teknologi mutakhir dan akses internet terbatas membuat penurunan minat belajar kimia tiap bulannya (Harefa and Indonesia, 2021). Data ini menunjukan bahwa proses pembelajaran menggunakan teknologi di Indonesia masih sangat kurang. Hal ini disebabkan kurangnya pemerintah belum maksimal dalam memberikan sosialisasi teknologi di Indonesia, baik ketebasaanya smartphone guna melaksanakan aktivitas pembelajaran secara daring.

 

Setidaknya jumlah tingkat peminatan bidang kimia lebih banyak dibandingkan dengan fisika. Biasanya, ahli kimia dianggap tidak berprospek, banyak praktikum atau tidak dapat menghasilkan gaji yang besar dibandingkan dengan profesi lainya. Oleh karena itu, sebaiknya mempelajari ilmu kimia guna menghasilkan generasi emas Indonesia pada tahun 2045.

 

Bentuk strategi pemerintah guna menghasilkan meningkatkan minat belajar kimia di Indonesia, harus dibuat rancangan structural yang lebih tersuktur sehingga nantinya pada tahun 2045 menghasilkan ahli kimia kompeten sesuai dengan bidangya. Upaya mewujudkan Indonesia emas 2045 dengan menerapkan pembelajaran kimia berbasis praktikum dengan molekul model set molecular kit alat peraga sekolah riset mengajar struktur kimia.


Gambar oleh 2541163 dari Pixabay

Semenjak diberlakukan Pembelajaran Tatap Muka Terbatas proses pembelajaran sudah dilaksanakan secara luring sebagian, ini berguna memaksimalkan materi kimia.

 

Penggunaan aplikasi chemsketch dan marvinsketch sebagai bentuk strategi guna meningkatkan kualitas pembelajaran di Indonesia, untuk mendukung menuju generasi emas 2045 dibutuhkan teknologi merata di setiap daerah. Peranan chemsketsh dan marvin untuk menampilkan objek secara 3D atau menggunakan model set moleculer. Dengan begini minat belajar kimia akan terus mengalami kenaikan yang lebih baik dibandingkan pada saat pandemic.

 

KESIMPULAN

Semenjak era pandemik minat mahasiswa belajar kimia mengalami penurunan semenjak pembelajaran secara daring, ini menyebabkan kejenuhan mahasiswa dalam mempelajari kimia kurang diminati. Pemerintah sudah memberlakukan Pembelajaran Tatap Muka Penuh (PTMP) dilaksanakan 3-6 bulan. Revolusi industri 4.0  berbasis digital dalam pembelajaran kimia guna menarik minat belajar kimia dengan upaya menghasilkan generasi emas Indonesia 2045 sesuai dengan visi dan misi Negara Kesatuan Indonesia Republik Indonesia (NKRI) terutama pada bidang kimia. Pembelajaran kimia bisa dilakukan secara praktikum atau model structure molekul dan memanfaatkan teknologi chemsketch ataupun marvin secara mandiri.

 

SARAN

Tentunya terhadap penulis sudah menyari jika dalam penyusun essai di atas masih banyak ada kesalahan serta jauh dari kata sempurna. Adapun nantinya penulis akan segera melakukan perbaikan susunan essai itu dengan mengunakan pedoman dari beberapa sumber dan kriti yang bisa membangun dari pembaca

 

 

DAFTAR PUSTAKA

Harefa, N. and Indonesia, U.K. (2021) ‘Tren Minat Belajar Kimia Mahasiswa Terhadap Pembelajaran Online Selama Pandemi Covid-19’, (June).

Kewirausahaan, P. and Kemandirian, D. (2018) ‘JURNAL NUSAMBA VOL. 3 NO.2 Oktober 2018’, 3(2), pp. 1–8. doi:10.29407/nusamba.v3i2.12142.

Mahasiswa S1 Sains Kimia

Post a Comment